Pendidikan
Tempat Sampah Pintar Buatan KKM Kel 43 Universitas Bina Bangsa Lebih Bersih dan Sehat
- Selasa, 13 Agustus 2024 | 14:52 WIB
| Selasa, 21 Mei 2024 | 10:52 WIB
Mediakasasi.com | Kabupaten Bandung -- Dunia Pendidikan baru-baru ini sedang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat dan para pejabat karena suatu insiden kecalakaan salah satu sekolah di Jawa Barat ketika sedang melaksanakan perpisahan.
Hj. Atty Rosmiati, SE Kepala Yayasan Pembina Pendidikan Karya Pembangunan (YPPKP) sikapi program sekolah keluar daerah dan prihatin terkait kecelakaan yang menimpa salah satu sekolah yang ada Jawa Barat, Senin (20/05/24).
"Sebelumnya saya turut prihatin dan berduka cita atas insiden kecelakaan yang menimpa salah satu sekolah di Jawa barat yang mengakibatkan jatuh korban jiwa ketika sedang mengadakan program ke luar daerah disekolah tersebut, untuk keluarga korban yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan juga bagi korban semoga ditempatkan di sisi Allah Swt," ujarnya.
Menyikapi terkait perogram sekolah ke luar daerah seperti Kunjungan Industri (Kunjin), Edukasi Wisata dan Outhing Class yang ada di sekolah YPPKP mengatakan, ada beberapa kegiatan ke luar daerah seperti Kunjungan Industri untuk SMK, Edukasi Wisata untuk SMA dan Outhing Class untuk SMP.
"Tapi perlu diketahui untuk kegiatan Kunjin kami sebelum keberangatakan sudah menyiapkan team work dimana tim tersebut bertanggung jawab sepenuhnya terhadap murid-murid yang mengikuti kegiatan dan kami pun menerapkan kepada murid P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pancasila" ujar Hj. Atty.
"Tim work kami di bagi menjadi beberapa orang contoh 1 orang tim work itu bertanggung jawab untuk 10 murid dan perlu diingkat dan digaris bawahi di YPPKP ketika kegiatan tersebut tidak dillibat guru-guru yang hanya ikut numpang wisata atau mengikuti tapi membawa sanak saudara, jadi kegiatan Kunjin ini real untuk edukasi murid-murid bukan untuk berwisata" ungkap Hj. Atty Rosmiati.
Pihaknya menjelaskan, terkait mekanisme dari awal perjalanan hingga akhir sepenuhnya kegiatan lebih memprihatikan murid-murid untuk menyiapkan makan 7 kali ditempat yang stategis dan ternama juga untuk penginapan menggunakan hotel dengan tarap bintang 3.
"Karena kegiatan ini selain edukasi untuk para murid ada juga kesan tersendiri terhadap murid dan menjadi kepuasan tersendiri" imbuh Hj. Atty.
Bukan hanya itu Kepala Yayasan menegaskan untuk pemilihan kendaraan transfortasi untuk kegiatan tersebut dirinya tidak memakai pihak ketiga serta lebih memprihatikan supir bus karena supir tersebut adalah ujung tombak karena membawa banyak nyawa orang.
"Kalau untuk kendaraan kami tidak memakai pihak ketiga atau orang yang menawarkan jasa travel kami langsung memilah dan mencari bus atau travel yang akan digunakan, travel yang kami pilih tidak luput dari pemerikasaan tim kami seperti kelayakan kendaraan, KIR dan yang lainnya juga kami meminta di setiap bus harus ada 2 supir dan 2 kernet serta kami memberikan layanan terbaik untuk supir bus karena bagaimana pun supir bus itu membawa nyawa banyak orang," tegas Hj. Atty.
Perlu diketahui, Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.I.P., M.Si. atau Kang DS yang memperbolehkan sekolah di Kabupaten Bandung untuk melaksanakan kegiatan di luar sekolah atau daerah tapi dengan beberapa alasan.
"Statement yang dikeluarkan oleh Bupati Bandung Bapak Dadang Supriatna menurut saya itu sudah dalam pertimbangan dan pemikiran beliau dan saya pikir apa yang beliau katakan itu lebih bijaksana, terkait adanya insident kecalakaan itu sudah takdir tapi takdir itu bisa kita rubah dan pungkiri tergantung bagaimana kita pihak sekolah meminimalisir akan terjadinya kejadian-kejadian yang tidak tidak diinginkan," pungkas Hj. Atty Rosmiati.
Arent-Setiawan
Bagikan melalui