foto

LSM WGAB (Wadah Generasi Anak Bangsa) dan puluhan warga di Kp.Cigondok RT 02 RW 02 Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung saat audensi di Aula rapat Dinas Lingkungan Hidup/Istimewa

Mediakasasi.com | Kab Bandung-- Puluhan warga Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung dan di dampingi LSM WGAB (Wadah Generasi Anak Bangsa), mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung untuk mengadu dan merasa keberatan dengan keberadaan peternakan ayam di sekitar pemukiman yang menyebabkan serbuan lalat siang dan malam.

Dinas Lingkungan Hidup menerima audensi dari LSM WGAB yang dikomandoi Suman Rinto, ST dan puluhan warga di Kp.Cigondok RT 02 RW 02 Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.

Dalam Audiensi tersebut, salah satu tokoh masyarakat yang berjarak 250 meter dari kandang ayam tersebut merasa terganggu dan terpaksa tiap hari memasang racun lalat.

“Hasilnya kalau dua piring bangkai lalat saja ada," kata salah seorang warga saat audensi, Jumat (7/2/2025).

“Kami warga yang paling merasakan dampak keberadaan lima kandang peternakan dengan kapasitas 40 ribu ekor ayam tersebut, juga ada pesantren yang dekat kandang,” ujarnya.

Pada tahun 2016 lalu, warga menolak dan mengajukan keberatan akan keberadaan kandang ayam milik Haji Jajang tersebut.

Sempat terhenti namun kemudian berjalan kembali sampai saat ini.

Dalam audensi di ruang rapat Dinas LH tersebut hadir dari Kesbang Pol, Dispakan, Bidang Tata Ruang PUTR, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Perwakilan Pondok Pesantren, Intel Kodam, Intel Polres dan Polsek Soreang.

Perlu diketahui, kandang ayam merupakan lingkungan tempat tinggal bagi unggas yang sangat penting untuk keberhasilan usaha peternakan ayam.

Namun, salah satu masalah utama yang dihadapi oleh peternak adalah manajemen kotoran ayam.

Kotoran ayam, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan berbagai bahaya terhadap lingkungan sekitar dan kesehatan ayam itu sendiri.

Limbah ternak ayam

Limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan ayam terutama berupa air buangan, kotoran ayam dan bau yang kurang sedap. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran ayam, yang selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia, nitrit, dan gas hidrogen sulfida.

Limbah tersebut berasal dari sisa pembuangan pakan, kotoran ternak, air bekas pencucian ternak, dan lain sebagainya.

Limbah yang dihasilkan terdiri dari limbah padat, cair, dan gas. Limbah padat di antaranya seperti feses, sisa pakan, kulit, tulang, lemak, dan lain-lain.

Apa dampak dari limbah peternakan?

Limbah peternakan dapat menyebabkan pencemaran air, udara, dan tanah, serta penyebaran penyakit. Limbah peternakan juga dapat berkontribusi terhadap pemanasan global.

Dampak limbah peternakan:

• Pencemaran air: Limbah peternakan dapat mencemari air dengan meningkatkan kadar nitrogen, fosfat, dan amonia.

• Pencemaran udara: Limbah peternakan dapat mencemari udara dengan menimbulkan aroma tidak sedap dan debu.

• Pencemaran tanah: Limbah peternakan dapat menurunkan kualitas tanah.

• Penyebaran penyakit: Limbah peternakan dapat menularkan penyakit dari hewan ke manusia.

• Pemanasan global: Limbah peternakan dapat menghasilkan gas metana, dinitrogen oksida, karbon dioksida, dan amonia yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Untuk mengurangi dampak negatif limbah peternakan, limbah peternakan dapat diolah dan dimanfaatkan. Limbah peternakan dapat diolah menjadi pupuk organik, biogas, dan bahan makanan ternak. (red)