foto

Fotongan video keributan orang tua siswa dan sekolah di di SMPN 2 Cibinong

Mediakasasi.com | Kab Cianjur-- Aksi arogan dan perilaku yang berlebihan diperlihatkan oknum Guru di SMPN 2 Cibinong Kabupaten Cianjur di ruang publik sangat memprihatinkan. Perilaku buruk yang semestinya bisa dihindari, justru kian menjadi hanya karena alasan sepele.

Sungguh ironis, pasalnya, Kabupaten Cianjur ini dikenal dengan masyarakatnya yang santun dengan adat ketimuran yang dipegang teguh.

Namun, ternyata ulah sekelompok kecil oknum arogan masih kerap ditemukan. Yang terkini, aksi Guru Kesiswaan, guru matematika dan menjadi operator sekolah di SMPN 2 Cibinong Kabupaten Cianjur terekam kameran dan di media sosial ketika dengan semena-mena membentak orang tua siswa bernama Nunang Suyatman Bosmo (55) yang hendak menanyakan kedua anaknya yang tidak pernah menerima selama 3 tahun.

Bahkan guru plus operator yang bernama lengkap Ade Patah Rusalam, S.Pd tersebut saat memberikan keterangan kepada awak media, tampak emosi karena kerap mendapatkan laporan masyarakat terkait PIP.

Dalam video yang diterima mediakasasi.com, Selasa sore (10/12/2024) kejadian bermula ada orang tua murid mendatangi SMP Negeri 2 Cibinong, untuk menanyakan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) anaknya yang tidak diberikan oleh pihak sekolah selama 3 tahun mulai dari kelas VII s/d IX.

Dalam pembicaraannya tersebut, si orang tua menanyakan kenapa PIP milik anaknya tidak diberikan dan apa alasannya.

Merasa tidak terima, Guru arogan tersebut sambil menunjuk dan bernada tinggi mengatakan langsung bahwa dirinya mengetahui anak dari Bapak Nunang memang mendapatkan tetapi dicairkannya di unit Saganten Sindangbarang.

"Sekarang orang yang bersangkutan anak Bapak datangkan kesini, karena saya pernah ngomong kepada anaknya untuk mengambil PIP, dan pengambilannya harus di unit Saganten Sindangbarang karena anak tersebut pindahan," kata Ade Patah Rusalam.

Karena tidak menerima dengan sikap dan perkataan dengan nada keras dari sang operator Nunang beserta saudaranya yang mendampingi tersulut emosi hingga terjadi cekcok dan nyaris terjadi baku hantam.

Menurut Nunang Suyatman Bosmo sikap ugal-ugalan dan arogansi dari seorang guru tidak patut dicontoh dan seharusnya sebagai ASN memberikan contoh yang baik dalam bertutur kata dan sikap yang baik.

"Jujur saya sangat kecewa, jika memang pihak sekolah peduli terhadap kami warga masyarakat yang menitipkan anaknya di SMP Negeri 2 Cibinong ketika ada bantuan PIP seharusnya diberitahukan kepada anaknya beritahu juga orang tua, baik itu melalui surat atau datang ke rumah saya langsung padahal kan dekat jarak sekolah tersebut dengan rumah kami," jelas Nunang.

Sejumlah kasus yang memperlihatkan arogansi di ruang publik ini sedikit memberikan gambaran bagaimana sesungguhnya perilaku oknum guru guru kita.

Oknum-oknum ini pula lah yang kemudian membuat masyarakat tidak jarang memberikan stempel buruk terjadap guru.

Maklum, masyarakat kini sudah muak dengan aksi korupsi yang melibatkan kepala sekolah, operator dan bendahara sekolah yang menyangkut PIP.

Tak salah pula rasanya apabila masyarakat menjadikan media sosial sebagai tempat mencurahkan uneg-uneg jika melihat ada guru yang berperilaku tidak pantas.

Bagi para ASN, peristiwa semacam ini hendaknya menjadi pelajaran bahwa perilaku mereka akan selalu menjadi perhatian di mana pun berada. Tak hanya di area publik, di area privat pun bisa jadi bahan pergunjingan apabila dianggap melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.

(Red/Biro Cianjur)