foto

Mediakasasi.com, Kab. Bandung--

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Bandung, H. Agus Yasmin, mengapresiasi langkah dan kebijakan Bupati Bandung Dadang Supriatna yang akan menerapkan sistem merit, salah satunya managemen talenta (talent pool) mulai Januari 2024.

Manajemen talenta adalah sistem manajemen karier ASN yang meliputi tahapan akuisisi, pengembangan, retensi dan penempatan talenta yang diprioritaskan untuk menduduki jabatan target berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja tertinggi melalui mekanisme tertentu yang dilaksanakan secara efektif dan berkelanjutan.Melalui manajemen talenta, ASN dan P3K punya kesempatan dalam karier.

Menurut H. Agus Yasmin, ini akan membuka ruang kompetisi yang sehat antar ASN sehingga ukuran adalah kinerja. Hal ini sejalan dengan konsep penganggaran sudah berbasis kinerja.

"Mudah-mudahan dengan penerapan sistem talenta ini dapat berbanding lurus nantinya dengan peningkatan kualitas pelayanan publik jauh lebih baik, bukan sebaliknya!!. Harapan masyarakat sederhana dimana pelayanan publik cepat, tingkat kepuasan masyarakat tinggi. Nah Ini akan menjadi prestasi bagi ASN dibawah kepemimpinan Bupati Bandung," kata H. Agus Yasmin, saat mediakasasi.com menyambangi kediamannya, Soreang, Sabtu (28/10/23).

Karena, ungkap H.Agus Yasmin,ada empat indikator pelayanan yang perlu mendapat perhatian pemerintah. Pertama, pelayanan publik yang prima dibidang kesehatan. Oleh sebab saya sendiri pernah mengalami perlakukan pelayanan publik kurang baik (buruk) sewaktu meminta rekomendasi BPJS di puskesmas untuk rujukan kerumah sakit. Namun saat Istri mau dirawat dirumah sakit, menunggu selama 6 jam dari jam 09.00 Wib sampai 15.00 Wib. Akan tetapi setelah saya menghubungi beberapa pejabat, tidak sampai setengah jam surat tersebut selesai.

"Ini contoh bagus dan respek buat pertemanan, tetapi tidak baik (buruk) bagi pelayanan publik, karena rekomendasi rujukan BPJS dari Puskesmas untuk kerumah sakit bersifat kontinyu dan penting. Seharusnya konsen dan ditambah personil, sarana pendukung serta koneksitas sistem, supaya pelayanan tersebut cepat," ungkap H. Agus Yasmin, akrab disapa Kang AY.

Kedua, lanjut Kang AY, seperti apa pelayanan publik dibidang kependudukan, karena investasi besar dari dana APBD berupa pengadaan mesin-mesin dan sistem dukcapil yang telah digaungkan dulu dimana pelayanan publik dibidang kependudukan berada di desa perlu dievaluasi. Karena pada kenyataannya masih banyak pengurusan kependudukan berada di Dukcapil Kabupaten Bandung.

Sedangkan ketiga, H. Agus Yasmin menyoroti pengaduan kebencanaan secara online dan on the sport, karena sebentar lagi musim hujan besar dan panjang, BPBD Kabupaten Bandung harus standby dan segera mengecek lapangan serta menyelesaikannya bila ada pengaduan masyarakat.

Terakhir, pelayanan publik bagi ASN sendiri, dimana masih banyak ASN senior punya pangkat tetapi terlewatkan untuk dipromosikan. Apakah mereka tidak punya prestasi atau koneksi?.

H. Agus Yasmin juga mengingatkan peran kelompok-kelompok tertentu untuk tidak merecoki dan mencampuri urusan penentuan kebijakan tim penilaian pangkat dan jabatan (Baperjakat). Biarkan mereka bekerja melakukan penilaian secara objektif.

"Karena intervensi ini akan meruntuhkan marwah dan kewibawaan Bupati Bandung," tegasnya.

Kang AY mendukung peremajaan sistem pengaturan jenjang karir ASN ini dengan catatan bilamana niatnya hanya untuk memenuhi rasa keadilan, kesetaraan, serta meningkatan pelayanan publik..

"Untuk itu saya mendorong BKPSDM Kabupaten Bandung untuk melakukan inovasi dan kreativitas lebih tinggi dengan mencatat dan menilai bagi pengembangan karir ASN dengan sistem yang baik dan transparan, sebagai bahan yang utuh bagi Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam mengambil kebijakan nantinya," pungkasnya.*** (Arif)