foto

Poto ilustrasi Chating/pesan WhatsApp dari Diki kepada sekdes Bandasari (Ridwan) yang telah diedit sket ke hitam putih dan blur

Mediakasasi.com, kabupaten Bandung - Beredarnya video salah seorang warga yang mempertanyakan tentang "proyek drainase desa Bandasari MANGKRAK KARTA Leuweungdatar Tanyakan Dana Desa" yang di Posting oleh akun Facebook Diki Akew serta di unggah ke Instagram adalahkabupatenbandung.

Dalam video unggahannya, sipemilik akun memperkenalkan dirinya sebagai Karta Leuweungdatar dan menanyakan tentang Dana Desa.

"Nepangkeun simkuring (perkenalkan saya) karta Leuweung Datar mau menanyakan pembangunan drainase saluran air yang baru dilaksanakan sekitar 100 meter, sedangkan katanya anggaran sudah turun semua, makanya saya mau menanyakan kemana anggaran itu, ini pembangunan sudah dua bulan di biarin enggak dilanjutin sedangkan anggaran sudah turun ,ini program DD 300 Meter," kalimat/narasi di dalam video sipemilik akun sambil menunjukan letak bangunan drainase tersebut.

Menanggapi video sipemilik akun yang di unggah di Instagram, sekretaris Desa Bandasari Ridwan Nurdin yang baru menjabat selama dua minggu, mengatakan saat dikonfirmasi Sabtu kemarin (23/02/2024).

"Sebelum beredar video yang di unggah dalam Instagram dan Facebook, si pemilik akun (Diki) yang memperkenalkan diri sebagai "Karta (Karang Taruna)" Diki sempat mempertanyakan melalui saluran WhatsApp kepada saya, berhubung saya takut salah jawab, makanya pesan WhatsApp dan panggilan WhatsApp darinya sengaja saya abaikan karena takut salah jawab," kata sekdes baru.

Dikarenakan saya baru dua minggu menjadi sekdes, jadi saya tidak begitu mengetahui permasalahan pembangunan drainase tersebut, sedangkan sepengetahuan saya, program drainase tersebut pelaksanaan pembangunannya dimasa sekretaris desa yang lama (Wawan), jadi kalau Diki ingin mengetahui sepenuhnya,tanyakan saja pada Sekretaris desa yang lama (Wawan)," imbuh sekdes sambil memperlihatkan isi dari chatting Diki kepada dirinya.

Ridwan mengatakan kalau dirinya merasa seolah diintimidasi oleh Diki dengan isi chatting yang dikirim lewat pesan WhatsApp kepada dirinya.

Yang mana dalam isi chatting dari Diki tersebut ada kalimat "sanes dana alit pa sekdes bari tos turun sadayana, dipasihan waktos ku abi dugi tabuh 5, kumaha pa sekdes ?, Inspektorat nuju ngaliwet yeuh di bumi, ku abi masih di tutup" (Bukan dana kecil pak sekdes juga sudah turun semuanya, dikasih waktu sama saya sampai jam 5, Bagaimana pak sekdes ?, Inspektorat lagi masak nasi liwet nih di rumah, sama saya masih di tutup), kata Diki melalui pesan WhatsApp kepada sekdes (Ridwan).

Lebih lanjut Ridwan memperlihatkan isi chatting dari Diki yang berupa poto buku rekening atas nama Diki Darisman dan kalimat dibawahnya "bilih kabujeng kaceuplosan" (Takut keburu keceplosan).

Maka kalau dicermati isi chatting dari Diki tersebut, saya sangat merasa telah di intimidasi oleh Diki dan dengan adanya kiriman poto buku rekening dengan alasan untuk karang taruna tapi kenapa di buku rekening tersebut atas nama dirinya sendiri.

Dari tindakan Diki, saya menganggap Diki berupaya minta sesuatu "Uang Koordinasi" dan sangat disayangkan seorang ketua karang taruna bagaikan seorang preman yang meminta jatah, ujar Ridwan.

Ridwan pun menambahkan bahwa sebelum muncul video yang diunggah oleh Diki melalui Facebook, Inspektorat Kabupaten Bandung sudah berkunjung ke desa untuk melakukan sampling audit, dan mengenai drainase tersebut sekarang ini lagi di perbaiki, pungkasnya.  (Heri).