SMP ANNASIRIYAH Diduga Kuat Palsukan Data Siswa di Dapodik

| Selasa, 17 Desember 2024 | 20:23 WIB

foto

SMP Annasiriyah yang berada di Kp. Sumur Rt.03 Rw.03 Desa Cilongsong Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur yang diduga kuat memalsukan dapodik/Istimewa

Mediakasasi.com | Kab.Cianjur -- Dapodik atau Aplikasi Data Pokok Pendidikan adalah aplikasi pendataan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Data yang tercantum dalam Dapodik mencakup satuan pendidikan, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Namun jika pemalsuan data dalam Dapodik dapat menyebabkan ketidakberesan, seperti data yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Seperti yang terjadi di SMP Annasiriyah yang berada di Kp. Sumur Rt.03 Rw.03 Desa Cilongsong Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur yang diduga kuat memalsukan dapodik.

Perlu diketahui terbongkar pemalsuan data siswa di SMP Annasiriyah terkit ketika salah seorang murid yang duduk kelas IX SMKN 1 Tanggeung melakukan cek NISN lewat aplikasi Si Pintar.

"Awalnya saya ingin mengecek data NISN anak saya, apakah sebagai menerima PIP atau tidak karena sempat ketika masih duduk di Sekolah Dasar (SD) anak saya menerima PIP, tetapi setelah duduk di bangku SMP tidak menerima hanya satu kali di SMK kelas IX baru menerima" kata orang tua siswa kepada mediakasasi.com, Selasa (17/12/2024)

Tampak terkejut ketika mengetahui secara langsung ternyata NISN anaknya ketika duduk bangku sekolah SMP ternyata berada di SMP Annasiriyah sedangkan anak bersekolah di MTs 2 Cianjur dan PIP nya sudan dicairkan di SMP Annasiriyah.

Terpisah mediakasasi.com bersama orang tua murid menyambangi SMP Annasiriyah dan bertemu langsung dengan Pimpinan yayasan sekaligus sebagai Kepala Sekolah.

Menurut pengakuan Ketua Yayasan, H. Ade Natsir Husni terkait data anak atau NISN yang ada di SMP Annasiriyah tidak begitu mengetahui secara detail, karena semua dipercayakan dan dikelola oleh kepada sekolah dan operator.

"Karena tujuan saya mendirikan yayasan ini hanya untuk pesantren dan ada orang yang memang ingin membuat pesantren ini menjadi sekolah tapi semua itu diserahkah kepada operator bernama Ahyar," ujar Pimpinan Yayasan.

Sementara menurut Kepala Sekolah SMP Annasiriyah Husni Mubarok, S.Pd menjelaskan, bahwa dirinya menjabat sebagai Kepala Sekolah baru satu tahun.

Husni Mubarok mengaku bahwa tidak mengetahui terkait jumlah siswa yang dilaporkan dalam Dapodik dan pengelolaan PIP yang ada disekolah tersebut.

"Memang ketika saya masuk sebagai Kepala Sekolah, para guru mulai ada yang mengundurkan diri, entah ada apa. Sementara terkait data anak tersebut kami akan bertanggung jawab apalagi anak tersebut dalam data menerima bantuan PIP,"  kata Husni.

Dari pantauan mediakasasi.com, lokasi sekolah dan bangunan tampak kosong dan terkesan kumuh. 

Tampak hanya ada beberapa siswa santri yang ada dilokasi SMP Annasiriyah.

Saat disinggung untuk menunjukkan daftar siswa yang ada, Husni enggan memberikan keterangan juga saat ditanyakan jumlah siswa kepsek menjawab 64 siswa sedangkan ketua Yayasan memberikan keterangan sebanyak 80 siswa.

Sementara dalam data Dapodik jumlah siswa laki-laki 40 orang dan siswi perempuan 33 orang, sehingga total keseluruhan berjumlah 73 orang yang terdaftar di dapodik.

(Biro Cianjur)