foto

Mediakasasi.com | MERAK – Proses perbaikan side ramp di Dermaga 1 dan 3 Pelabuhan Merak terus dilakukan menyusul insiden kapal yang menabrak fasilitas dermaga akibat cuaca buruk beberapa hari lalu.

Sejumlah pekerja terlihat sibuk di lokasi perbaikan pada hari Senin (16/12/2024).

Sebagian besar telah mematuhi protokol keselamatan dengan menggunakan helm dan harness, meski ada beberapa pekerja yang masih abai terhadap prosedur keselamatan kerja (K3).

 Insiden ini terjadi ketika sebuah kapal kehilangan kendali di tengah cuaca buruk, mengakibatkan kerusakan serius pada side ramp di Dermaga 1 dan 3. Akibatnya, aktivitas bongkar muat yang menjadi fungsi utama dermaga terganggu, merusak kelancaran konektivitas antar pulau.

Sebagai respons awal, PT ASDP Merak menunjuk vendor untuk melakukan perbaikan sementara.

Dugaan mengarah pada keterlibatan dua perusahaan pelayaran, yakni DLU dan Trimas, sebagai pihak yang menangani pekerjaan tersebut.

Namun, Kepala Cabang DLU membantah keterlibatan perusahaannya.

“Itu bukan pekerjaan DLU,” tegasnya tanpa memberikan penjelasan lebih rinci.

Sementara itu, Kepala Cabang Trimas memilih bungkam saat dikonfirmasi oleh media.

Menurut sumber internal yang berinisial "M," perbaikan ini merupakan langkah sementara yang diambil untuk memastikan operasional dermaga dapat segera pulih.

“Langkah ini penting agar aktivitas dermaga kembali normal,” ujarnya.

Investigasi dan Tanggung Jawab Kerusakan pada side ramp ini memerlukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab.

Jika cuaca buruk dianggap sebagai penyebab utama, insiden ini dapat dikategorikan sebagai force majeure.

Namun, jika ditemukan indikasi kelalaian dari pihak tertentu, perusahaan pelayaran yang terlibat kemungkinan akan diminta menanggung biaya perbaikan.

Insiden ini juga menyoroti pentingnya penerapan prosedur keselamatan kerja yang lebih ketat, baik dari aspek operasional kapal maupun pengelolaan dermaga.

K3 harus menjadi prioritas di area dengan risiko tinggi untuk meminimalkan potensi kecelakaan di masa mendatang.

Pentingnya Transparansi dan Pengawasan Sebagai pejabat publik sekaligus pelayan jasa, kepala cabang perusahaan pelayaran seharusnya memberikan informasi yang jelas terkait status pekerjaan dan tanggung jawab atas insiden ini.

Selain itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten diharapkan mengawasi proses perbaikan agar tidak mengganggu aktivitas bongkar muat kapal di dermaga.

Langkah pemulihan yang cepat diharapkan dapat segera mengembalikan operasional Dermaga 1 dan 3 seperti semula, menjaga kelancaran arus kendaraan serta barang, sekaligus mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. (Red)