foto

Terminal Terpadu Merak (TTM), salah satu aset strategis yang berada di kawasan Pelabuhan Merak, kini dalam kondisi memprihatinkan. Terminal ini tampak terbengkalai dengan tumpukan sampah di berbagai sudut/Istimewa

Mediakasasi.com | CILEGON – Terminal Terpadu Merak (TTM), salah satu aset strategis yang berada di kawasan Pelabuhan Merak, kini dalam kondisi memprihatinkan.

Terminal ini tampak terbengkalai dengan tumpukan sampah di berbagai sudut, dan kotoran yang menumpuk di dalam bus maupun area terminal.

Kurangnya pengawasan dari Pemerintah Kota Cilegon membuat fasilitas publik ini semakin terabaikan.

Pada Senin (21/10/2024), pantauan mediakasasi.com di lapangan menunjukkan bahwa kondisi TTM semakin kumuh.

Sampah tidak hanya dibiarkan menumpuk, tetapi juga dibakar di beberapa lokasi, menambah masalah kebersihan dan kenyamanan bagi pengguna terminal.

Sebelumnya, TTM dikelola oleh pihak ketiga melalui kontrak. Namun, sejak kontrak berakhir, tidak ada kelanjutan dalam pengelolaan.

Hal ini membuat terminal yang seharusnya menjadi simpul penting transportasi darat dan laut antara Pulau Jawa dan Sumatera tampak kacau dan tidak terurus.

Meski kondisi terminal memburuk, praktik pungutan liar di kalangan pengurus bus masih marak terjadi.

Menurut informasi yang dihimpun dari sumber di lapangan, pengurus bus seperti Prima Jasa masih melakukan pungutan uang jalur menggunakan stempel khusus.

Selain itu, sejumlah pihak yang diduga mengatasnamakan gabungan pengurus bus juga melakukan pungutan liar kepada sopir bus, yang semakin memperparah kondisi di lapangan.

Keberadaan Terminal Merak sebagai penghubung transportasi darat dan laut sangat vital, baik bagi penumpang maupun logistik yang melintasi Selat Sunda.

Namun, tanpa adanya pengelolaan yang tepat, terminal ini kehilangan fungsinya dan menjadi sumber masalah bagi masyarakat dan pengguna jasa transportasi.

Minimnya perhatian dari pemerintah daerah memunculkan pertanyaan terkait siapa yang bertanggung jawab untuk menjaga dan mengelola aset publik ini.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Cilegon, Dana Sujaksani, belum bisa memberikan komentar terkait kondisi terminal ini.

Saat dihubungi, ia menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam masa pemulihan dari sakit dan harus beristirahat sesuai anjuran dokter.

Warga setempat berharap Pemerintah Kota Cilegon segera bertindak untuk menangani masalah ini. Tanpa pengelolaan yang baik, Terminal Merak dikhawatirkan akan semakin terpuruk dan kehilangan perannya sebagai infrastruktur penting di wilayah Banten. (Bdi/Red)