Peristiwa
Gepeng Masih Berkeliaran di Soreang, Kemanakah Dinas Sosial
- Jumat, 8 Agustus 2025 | 11:49 WIB
| Minggu, 3 Agustus 2025 | 19:26 WIB
Fasilitas Lapangan PDPM di Link. Lebakgede RT 02/03, Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, mengalami perusakan oleh oknum yang belum diketahui identitasnya
MEDIAKASASI.COM | CILEGON-- Turnamen sepak bola Aircup yang direncanakan untuk memeriahkan HUT RI ke-80 di Kecamatan Pulomerak terancam batal. Fasilitas Lapangan PDPM di Link. Lebakgede RT 02/03, Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, mengalami perusakan oleh oknum yang belum diketahui identitasnya.
Ketua Panitia, Jaenudin, mengatakan persiapan turnamen sudah dilakukan sejak jauh hari. Turnamen ini melibatkan 15 tim dari empat kelurahan di Pulomerak.
Namun, satu klub, IRKAM dari Kelurahan Lebak Kedai, tidak diikutsertakan karena memiliki catatan keributan pada event sebelumnya.
“Beberapa kali event yang kami gelar justru ricuh karena tim tersebut. Tahun ini kami beri sanksi tidak ikut Piala Kemerdekaan. Setelah kami tegas, ada permohonan dari mereka untuk diikutsertakan, tapi kami tetap menolak. Besoknya lapangan sudah rusak,” ujar Jaenudin, Minggu (3/8).
Kerusakan lapangan pertama kali ditemukan Sabtu pagi oleh panitia. Pecahan botol berserakan di lapangan, tiang gawang patah, jaring rusak, bahkan tribun penonton ikut dirusak.
Ahmad Rofiq, Seksi Peralatan dan Perlengkapan panitia, menduga aksi tersebut terjadi pada malam hari.
“Ada indikasi ancaman sebelumnya dari pihak klub yang tidak diundang. Mereka bilang kalau kompetisi tetap jalan, jangan salahkan kalau ada keributan. Paginya lapangan sudah hancur,” kata Ahmad Rofiq.
Kerugian ditaksir mencapai Rp2 juta. Saat ini panitia bersama pelatih tim menanggung biaya perbaikan darurat. Meski demikian, opsi pembatalan turnamen tetap terbuka jika pihak kepolisian sebagai pemberi izin menilai kondisi tidak kondusif.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolsek dan pihak keamanan, dibantu Polair dan pengurus lingkungan, untuk mengamankan kegiatan ini. Tapi kami juga berharap Pemkot dan Wali Kota turun tangan. Klub yang tidak mendukung pembinaan pemuda lebih baik dibina atau dibatasi izinnya,” tegas Ahmad Rofiq.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Pemkot Cilegon maupun pihak kepolisian terkait insiden perusakan.
Panitia berencana melaporkan kasus ini secara formal agar ada penanganan hukum dan pemulihan fasilitas lapangan. (Red)
Bagikan melalui