Pendidikan
Akui Kurang Maksimal : Akan Kami Tindak Tegas dan Pasti Dilaporkan ke Inspektorat Daerah
- Kamis, 24 Juli 2025 | 01:01 WIB
Modus pemotongan yang diduga dilakukan oleh SDN 2 Cilaku Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur
MEDIAKASASI | CIANJUR—Kecurangan yang masih terjadi di lingkungan sekolah tingkat dasar masih terkait Program Indonesia Pintar (PIP) berupa bantuan dana pendidikan dari pemerintah untuk siswa usia 6–21 tahun dari keluarga miskin/rentan miskin agar tidak putus sekolah.
Reportase Investigasi menemukan praktik-praktik yang merugikan siswa. Terutama dalam Program Indonesia Pintar (PIP) yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cilaku 2 Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.
Modus yang kerap terjadi disekolah adalah adanya pemotongan bahkan manipulasi penerima PIP.
Sejumlah orang tua siswa mengeluh karena ada pemotongan bantuan dana PIP sebesar Rp. 50.000 per siswa yang diduga dilakukan oleh oknum Kepala Sekolah SDN Cilaku 2, sejak tahun 2024 hingga 2025.
“Pada pencairan PIP tahun 2024, kita dipotong oleh kepsek sebesar Rp50.000, biasanya uang diselipkan di buku rekening jadi sisa PIP Rp.400.000 yang diterima siswa," ujar salah satu orang tua siswa.
Orang tua siswa itu mengungkapkan bahwa praktik pemotongan dana bantuan ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Setiap pencairan, siswa seharusnya menerima Rp 450.000, namun mereka hanya mendapatkan Rp. 400.000.
“Pertama di BRI Cabang, kemudian yang kedua di BRI Cabang lagi, dan terakhir di lakukan pemotongan di sekolah. Dana yang cair Rp.450.000 tapi ada penyampaian kalau kita harus sisipkan Rp.50.000 untuk alasan biaya jasa pengurusan pihak sekolah,” ungkapnya.
Selain dugaan pemotongan dana, orang tua siswa juga mempertanyakan kebijakan sekolah yang menyimpan buku tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik siswa.
“Benar bahwa buku rekening dan ATM semuanya disimpan disekolah. Kalau orang tua siswa yang pegang nanti hilang, jadi kalau pencairan PIP baru diberikan lagi,” bebernya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SDN Cilaku 2 belum bisa ditemui untuk dilakukan konfirmasi oleh mediakasasi dengan adanya laporan pemotongan dana PIP oleh pihak sekolah.
Sabtu, 4 Oktober 2025 menurut keterangan salah satu guru membenarkan bahwa ada potongan dari pihak sekolah dan orang tua siswa sendiri yang ambil langsung dana PIP ke BRI.
Terkait penyimpanan buku tabungan dan ATM siswa di sekolah, guru tersebut tidak membantah. Justru dirinya mengklaim bahwa hal itu dilakukan semata-mata untuk menjaga agar tidak hilang.
“Benar bahwa ada sebagian orang tua yang diberikan untuk disimpan oleh operator. dengan alasan takutnya hilang dan orang tua siswa sendiri yang memberikan untuk disimpan saja disekolah," katanya (Alunk)
Bagikan melalui