Advertorial

Usia yang ke-8 Komunitas BADEGA Siap Menyongsong Program Desa Cerdas

| Senin, 3 November 2025 | 09:04 WIB

foto

Kepala Desa (Kades) yang tergabung dalam Komunitas BADEGA berkumpul untuk memperkuat tali silaturahmi dan meneguhkan komitmen mereka dalam membangun desa demi kemajuan Kabupaten Bandung

MEDIAKASASI | KAB BANDUNG—Kepala Desa (Kades) yang tergabung dalam Komunitas BADEGA berkumpul untuk memperkuat tali silaturahmi dan meneguhkan komitmen mereka dalam membangun desa demi kemajuan Kabupaten Bandung.

Ketua Badega Kabupaten Bandung sekaligus Kepala Desa Arjasari, Rosiman, menyampaikan rasa syukur atas perjalanan delapan tahun BADEGA yang semakin solid dan lebih mampu menggerakkan potensi di desa masing-masing.

Disela sela acara, Ketua BADEGA sempat menyampaikan dukungan kepada PT. iLogo Infralogy Indonesia, yang diwakilkan Roy untuk bekerjasama dalam meliputi desain, implementasi, outsourcing, pemeliharaan, pelatihan, konsultasi, dan manajemen layanan jaringan.

Perlu diketahui, PT. iLogo Infralogy Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang solusi infrastruktur dan integrasi sistem IT.

Perusahaan ini menyediakan layanan seperti desain dan implementasi jaringan (LAN/WAN), solusi pusat data (data center), telekomunikasi suara dan data, serta layanan lainnya seperti konsultasi dan pemeliharaan. 

Dengan mengusung Smart village alias desa cerdas merupakan inisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KDPDTT). Program ini adalah kerangka kerja membangun tanggung jawab, peran, serta akuntabilitas otoritas pengambil keputusan agar lebih efisien dan efektif, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

Program desa cerdas bukan sekadar digitalisasi, tetapi juga berkaitan dengan infrastruktur, mobilitas warga, lingkungan, tata kelola Pemdes, kualitas hidup warga, ekonomi warga, serta inovasi dan keterampilan warga.

Apa saja sebenarnya yang dibutuhkan untuk mewujudkan desa cerdas ke seluruh pelosok Negeri.

4 Aspek Utama yang Wajib Dipenuhi

Sebagai tahap awal membangun desa yang cerdas, ada beberapa aspek utama yang wajib dipenuhi dan dioptimalkan, antara lain:

1. Pemanfaatan energi: misalnya, desa yang cerdas bisa menghasilkan energi listrik secara mandiri melalui pemanfaatan sumber daya lokal.

2. Pengelolaan lingkungan: misalnya, sumber daya di desa cerdas mampu secara efisien menyediakan solusi teknologi pengelolaan dan pengolahan sumber mata air lokal menjadi air minum.

3. Pemanfaatan teknologi di sektor pertanian: sebagai contoh, desa cerdas bisa menerapkan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan hasil panen dan menyediakan sistem pengairan sawah.

4. Optimalisasi pelayanan publik: contohnya, desa yang cerdas mampu menyediakan sistem pelayanan dan sistem informasi yang baik dan mudah demi memenuhi setiap kebutuhan warga.

Membangun Smart Village 

Program desa cerdas sejatinya merupakan langkah penting dalam mewujudkan akselerasi pembangunan desa melalui peningkatan kesejahteraan, kecerdasan, serta keharmonian warga lokal.

Namun, tentunya harus disesuaikan dengan potensi dan keunikan desa masing-masing.  Secara umum, membangun desa yang cerdas dan berbasis teknologi ini membutuhkan enam pilar. Apa saja?

1. Smart people (warga cerdas)

2. Smart government (pemerintahan cerdas)

3. Smart economic (ekonomi cerdas)

4. Smart mobility (mobilitas cerdas)

5. Smart environment (lingkungan cerdas)

6. Smart living (pola hidup cerdas)

Sebagai informasi tambahan, program smart village dimulai sejak 2020 dan ditargetkan akan selesai pada 2024 dengan jumlah target 3.000 desa cerdas. Meski fokus pada digitalisasi dan mengandalkan internet of things (IoT), program ini tetap harus dikembangkan selaras budaya dan tradisi desa.

Editor : Gindo

Bagikan melalui