foto

Edi mengunggah momen saat perpisahan SMA ditahun 1997 dan momen bertemu ditahun 2025 dengan formasi yang sama/Istimewa

MEDIAKASASI | BANDUNG-- SETELAH 28 tahun tak berkomunikasi dan tak berjumpa, yang dulunya sahabat SMA ini akhirnya bertemu kembali. Awalnya sempat tak mengenali, namun akhirnya kembali heboh seperti saat masa SMA dulu.

Memiliki teman atau sahabat baik dalam waktu lama tentu menjadi hal yang diinginkan setiap orang. Namun nyatanya, tidak semua persahabatan bisa bertahan lama. Kebanyakan sahabat akhirnya berpisah karena mereka telah memiliki kehidupan masing-masing.

Namun bagaimana jika kita bisa bertemu dengan teman dan sahabat yang sudah puluhan tahun tidak bertemu? Pastinya akan sangat menyenangkan sekaligus mengharukan.

Seperti dalam kegiatan silaturahmi alumni angkatan 1997 SMA Angkasa Lanud Sulaiman (juga dikenal sebagai SMA Angkasa Margahayu) adalah sekolah swasta yang didirikan pada 17 Juli 1985 di bawah naungan Yayasan Adhya Garini (Yasarini) Pengurus Cabang Lanud Sulaiman, yang berada di kompleks Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung, Jawa Barat.

Seorang alumni di SMA Angkasa Lanud Sulaiman ini ada seorang yang akrab disapa Edi mengunggah momen saat perpisahan SMA ditahun 1997. Momen kembali menarik perhatian alumni yang heboh saat bertemu sahabatnya yang sudah 28 tahun tidak bertemu.

Reaksi dalam foto yang diunggah Edi, pada hari acara silaturahmi Jumat siang (5/9/2025) di Soreang mendapat respon serta menjadi pengalaman yang bisa menghadirkan berbagai emosi, mulai dari nostalgia, kebahagiaan, hingga rasa haru, namun juga bisa menimbulkan perasaan canggung jika ada perubahan signifikan pada diri masing-masing.

Untuk menyambut momen reuni, penting untuk menyiapkan diri secara emosional, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan, serta membuka diri untuk menerima dan memahami perubahan yang terjadi pada sahabat.

Puluhan tahun memisahkan orang dari berbagai pengalaman hidup, sehingga perubahan sikap atau kepribadian adalah hal yang lumrah terjadi.

Jika ada perbedaan yang mencolok, usahakan untuk tidak menghakimi. Pahami bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. ***

Editor : Gin

Bagikan melalui