Ekonomi
Dirtek PDAM Garut Mengadakan Rapat Tentang Peningkatan Kualitas dan Kepuasan Pelanggan
- Senin, 7 Oktober 2024 | 16:09 WIB
| Senin, 22 Januari 2024 | 08:31 WIB
Direktur Utama PT. Bank' Kerta Raharja, Aep Hendar Cahyad, (Foto : Istimewa)
Mediakasasi.com, Kab. Bandung---
Performa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT BPR Kerta Raharja Kabupaten Bandung menunjukan kinerja yang terus membaik.
Hal tersebut dapat dilihat dari kenaikan signifikan terhadap aset perseroan terbatas ini sejumlah dua kali lipat sejak Dadang Supriatna menjabat Bupati Bandung.
“Saat ini jumlah aset BPR Kerta Raharja sudah mencapai hampir Rp700 miliar, dari saat pertama kali Pak Bupati Bandung Dadang Supriatna menjabat hanya Rp300 miliar saat pertama kali Bupati Bandung Dadang Supriatna menjabat,” ungkap Direktur Utama BPR Kerta Raharja, Aep Hendar Cahyad, kepada awak media menemuinya di sela Zumba Festival di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Minggu (21/1/2024).
Faktor lainnya adalah menyangkut tingkat Non Performing Loan (NPL) atau kredit dengan kategori kurang lancar, diragukan atau macet, masih di bawah 5 persen sesuai Peraturan Bank Indonesia.
“Walaupun masih cukup sehat diangka NPL empat persen. Namun demikian, ada beberapa poin yang ditekankan oleh Pa Bupati Bandung sebagai pemegang saham pengendali, agar kinerja untuk tahun 2024 terus diperbaiki kinerjanya,” beber Aep.
Dia menjelaskan, tingkat NPL dari Dana Pihak Ketiga (DPK) itu antara lain dilihat dari program dana bergulir tanpa bunga tanpa jaminan dan tanpa biaya administrasi dari Bupati Bandung, dimana dana bergulir hingga saat ini sudah terserap oleh masyarakat kurang lebih 25.000 debitur, dengan kredit yang tersalurkan mencapai Rp50 miliar.
Sedangkan untuk tahun 2024 ini rencananya BPR Kerta raharja akan menyalurkan dana bergulir hingga total Rp70 miliar dengan target mencapai 40 ribu debitur.
“Untuk tahun-tahun kemarin kita salurkan kredit dana bergulir ini ke tiap RW, tahun ini kita akan menyalurkan dengan program prioritas Bupati Bandung ke guru ngaji. Supaya dana bergulir tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya guna menggerakkan ekonomi kerakyatan,” sambung Aep.
Peningkatan kinerja BPR Kerta Raharja bukan dapat dilihat dari program dana bergulir saja, tetapi juga dipengaruhi oleh program dari pemerintah pusat, di mana BPR Kerta Raharja saat ini ditunjuk sebagai penyalur dari program
Kartu Tani dari Kementerian Pertanian. BPR Kerta Raharja telah menyalurkan Program Kartu Tani ini kepada kelompok-kelompok tani dengan nilai nominal satu orang petani mendapat subsidi Rp500 ribu.
“Semoga kinerja yang terus meningkat ini mendapat penghargaan dari pemerintah pusat, dimana kemungkinan besar kami akan mendapatkan dana segar dari Kementan untuk menyalurkan nilai nominalnya kurang lebih Rp500 miliar secara bertahap. Untuk sekarang ini sudah turun dari pusat sekitar Rp50 miliar,” tutup Aep.***
Editor : Arif
Bagikan melalui