foto

H. Wawan Purnawan, SE saat muda dan aktif di organisasi Pemuda Pancasila tahun 1984/Istimewa

Feature

Oleh : Baginda Gindo

Sebagai sosok yang tak pernah lelah dalam menginspirasi dan memimpin dengan penuh semangat, Wawan Purnawan telah menunjukkan dedikasinya yang luar biasa bagi sesama organisasi di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bandung.

Menapaki jejak kepemimpinan yang menginspirasi, Wawan Purnawan atau yang kerap disapa Wawan IWAPA ini menjabat sebagai ketua umum Ikatan Jurnalis Pajajaran (IJP). Ia bukan hanya mengemban tanggung jawab, tetapi juga dengan dedikasinya tinggi dalam berorganisasi dan memajukan komunitas wartawan, Wawan IWAPA berhasil menginspirasi generasi muda untuk berkiprah lebih aktif dalam pembangunan dilingkungan media dan masyarakat bahkan menjadi pemimpin di sebuah organisasi sejak tahun 90-an.

Pada awalnya, organisasi pertama yang Wawan jajaki masuk di Angkatan Muda Siliwangi (AMS) pada tahun 1984, kemudian dirinya bergabung di FKPPI ditahun 1987 tidak cukup disitu, Wawan Purnawan bergabung di KNPI Kabupaten Bandung.

Keikutsertaan Wawan dalam organisasi kemasyarakatan ini murni didorong oleh keinginannya untuk dapat terlibat dalam suatu kegiatan serta memperluas jaringan sosialnya di lingkungan masyarakat. Namun, ada peristiwa yang mendorong dan mempengaruhi arah dan intensitas keinginannya untuk terlibat aktif dalam organisasi tersebut.

Wawan Purnawan yang telah menunjukkan ketertarikannya pada kegiatan sosial dan organisasi di lingkungan masyarakat Jawa Barat dan Kabupaten Bandung, saat itu menyaksikan berita tentang aksi-aksi aktivis dan ormas di televisi. Wawan muda pun terpukau dengan peran H. TB Dasep, IPS., SH.,MB, yang pada waktu itu menjabat ketua Pemuda Pancasila (PP) Jawa Barat.

Sebagai Ketua PAC juga pernah menjadi pengurus MPC dan aktif di MPW Jabar masa kepemimpinan H TB. Dasep (alm), Wawan IWAPA yang tampil di garda depan hingga namanya mencuat ke permukaan ketika ia dengan gagah berani berargumen dengan Bupati Bandung saat itu oleh Kolonel (purn) Obar Sobarna.

Wawan IWAPA dengan keberanian dan kepiawaian berbicaranya berhasil memukau kalangan media dan organisasi kepemudaan saat itu.

Dengan motivasi kuat yang menyulut semangat baru dalam dirinya, Wawan kemudian memutuskan untuk mendirikan Ikatan Jurnalis Pajajaran (IJP) di Balepasini-Baleendah pada tahun 2023. Melalui tekad, keyakinan, dan juga kemampuannya, Wawan berhasil membentuk organisasi yang dipimpinnya di beberapa daerah seperti Kabupaten Pangandaran, Kabuoaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan di Kabupaten Sumedang.

Meskipun diawali motivasi yang sederhana, dorongan lebih dalam yang dipicu oleh sosok inspiratif seperti H TB Dasep (alm) membawa Wawan pada sebuah perjalanan yang jauh lebih bermakna dalam dunia keorganisasian.

Wawan memulai berorganisasi tepat pada tahun 1984, Wawan bercerita, pada awalnya ia memang tertarik saat melihat aksi-aksi organisasi kemasyarakatan sejak jaman Ordebaru. Namun, untuk masuk ke organisasi kepemudaan tak lain dan tak bukan, ia ingin dan bisa melanjutkan perannya lebih baik lagi.

Wawan memulai karirnya di organisasi sejak tahun 1984 di Bandung. Pada tahun itu dalam Bidang Pengabdian Masyarakat, dan pada saat itu Wawan diberi kepercayaan menjadi pembina sekaligus penasehat di beberapa organisasi kepemudaan. Hal tersebut benar-benar membawa tantangan yang baru bagi Wawan, dari sana ia belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik, dimulai dari mengambil keputusan yang bijak, memberi masukan untuk orang-orang dibawahnya, dan belajar untuk tidak mudah menyerah atas setiap tantangan yang terjadi.

Dengan perjuangan Wawan di organisasi media dan organisasi kepemudaan yang begitu besar, banyak organisasi media yang dibentuk hingga saat ini masih bertahan berkat keputusannya. Wawan sukses membina organisasi seperti Ikatan Wartawan Palapa (IWAPA) dan pembina Barisan Masyarakat Wartawan (BMW).

Menjadi Ketua organisasi media dan organisasi kepemudaan bukanlah hal yang mudah. Sebagai salah satu orang yang terbilang berhasil di dunia organisasi, Wawan berpesan kepada para juniornya yang ingin memulai berorganisasi untuk mengetahui minat serta bakatnya sebelum melangkah lebih jauh. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi masyarakat untuk mengetahui alasan dan tujuan berkecimpung dalam dunia organisasi khususnya dunia wartawan.

Pemilihan ketua di daerah atau departemen yang relevan juga menjadi hal penting, sebab hal tersebut sangat berguna untuk masa depan baik dalam kehidupan maupun dunia pekerjaan. Wawan membuktikan bahwa menjadi aktivis yang proaktif akan sangat menguntungkan karena bisa menambah relasi dan memperluas pertemanan. Maka, jadilah manusia yang tidak malas untuk ikut andil dalam kegiatan baik di dalam maupun di luar organisasi.

Meskipun akan banyak tantangan menghadang, jangan takut untuk melangkah ke depan karena tantangan tersebut akan menjadi pengalaman yang berharga. Gagal juga bukan menjadi masalah yang harus diperdebatkan, sebab itulah salah satu langkah menuju kesuksesan.

Dalam mengukir masa depan yang indah pastinya seseorang perlu membangun citra khas yang baik, Wawan merupakan salah satu orang yang mengukir masa depannya melalui organisasi. Menjadi seorang warga negara perlu aktif dalam berbagai bidang, mau bagaimanapun generasi ini lah yang akan menjayakan nama Jawa Barat di mata internasional.

Perjalanan Wawan dalam organisasi selaku ketua sangat mencerminkan bahwa ialah sosok ketua yang menjadi pionir untuk masa depan. Perjalanan Wawan bukan hanya cerita sederhana melainkan cerita bermakna untuk masa depan karena pada dasarnya organisasi bukan hanya menyinggung soal prestasi akan tetapi pembelajaran external lainnya akan sifat kepemimpinan, pemecahan masalah, memperluas jaringan, hingga sosok inspirasi yang akan mengubah masa depan.

Motivasi dan dedikasi yang dimiliki Wawan sangat memberikan gambaran bagi peran pemuda lainnya untuk tidak memberikan batasan terhadap diri sendiri untuk perbanyak mencari pengalaman, semakin banyak sosok seperti ini artinya semakin besar juga Jawa Barat memiliki kesempatan emas dengan kualitas sumber daya manusia yang cerdas. ***