foto

Ilustrasi. Doc BNN

Mediakasasi.com, KAB BANDUNG-- Peredaran obat-obatan di Kabupaten Bandung seperti Hexymer, Tramadol dan obat Trihexyphenidyl sudah sangat memperihatinkan.

Narkoba tak hanya menyasar orang dewasa. Melainkan juga menyasar disalahsatu SMP Negeri di Kabupaten Bandung.

Mediakasasi.com mendapat kesempatan melakukan wawancara khusus bersama wakil kepala sekolah urusan Kurikulum, urusan Kesiswaan dan Humas di sekolah negeri yang baru-baru ini menemukan siswanya terlibat penggunaan narkoba, bahkan juga masuk dalam jaringan pengedar.

Siswa yang terlibat narkoba, dimanfaatkan jaringan pengedar narkoba dengan bujuk rayu. Pertemuan oknum bandar narkoba dengan pelajar selalu di luar lingkungan sekolah disalah satu gang dan jembatan yang kerap dikunjungi pelajar.

Kecurigaan pihak sekolah bermula saat ada siswa yang tertangkap gurunya saat dilakukan pemeriksaan tas digerbang masuk sekolah.

Ada siswa kelas 3 SMP yang tertangkap gurunya membawa 13 butir obat-obatan. Saat diperiksan dan ditanya oleh guru, remaja tersebut mengaku terjerat narkoba saat pulang sekolah ditawari obat dengan gratis.

Dari pengakuan siswa itu, ujar Humas kepada mediakasasi.com, Rabu (29/11/2023), anak tersebut mengakui sering menjual obat kepada teman-temannya. Setelah dikumpulkan, ada 6 siswa yang sering mengkonsumsi obat sehingga sering bertingkah aneh dan kerap membolos.

"Setelah terjerumus sebagai pengguna, para siswa SMP itu belakangan menjadi pengedar barang terlarang itu ke rekannya sesama pelajar di sekolah," ujar Humas sekolah negeri di Kabupaten Bandung.

"Setelah itu kita panggil orang tua siswa ini, dan kita kembalikan kepada orang tua agar dilakukan pembinaan. Oleh orang tuanya, si anak kemudian dibawa dan bersedia dipindahkan ke pesantren dan identitasnya minta dirahasiakan," ujarnya. (bersambung)