foto

Mediakasasi.com | Kab. Bandung -- Masa bakti kepengurusan Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bandung periode 2016-2021 sebentar lagi berakhir. Berakhirnya masa bakti tersebut memuncukan sejumlah figur yang masuk dalam bursa Ketua Apdesi Kabupaten Bandung periode selanjutnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Wartawan, sedikitnya ada delapan figur kepala desa yang masuk dalam bursa pencalonan ketua. Ke delapan orang tersebut yaitu:

1. Dedi Bram Kepala Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay.

2. Dadang Suryana Kepala Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih.

3. Rosiman Kepala Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari

4. Ceceng Kepala Desa Cihanyir, Kecamatan Cikancung.

5. Evi Nur Taufiq Kepala Desa Cibeurem, Kecamatan Kertasari.

6. Solihin Rizal, Kepala Desa Gandasari, Kecamatan Katapang.

7. Alo Sobirin Kepala Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin.

8. Ismawanto Somantri Kepala Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu.

Kedelapan figur kepala desa tersebut dianggap akan bersaing secara ketat untuk memperebutkan kursi Ketua Apdesi Kabupaten Bandung 2021-2026.

Sementara itu, Ketua Apdesi Kabupaten Bandung Periode 2016-2021, Nanang Witarsa menuturkan jika pemilihan Ketua Apdesi Kabupaten Bandung periode 2021-2026 cukup alot. Ia menilai kedelapan figur kepala desa yang masuk dalam bursa pencalonan memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi.

Kendati demikian, ujar Nanang, Ketua Apdesi Kabupaten Bandung yang terpilih nanti memiliki tugas hanh sangat berat ke depan.

"Maka dari itu, Ketua Apdesi terpilih nantinya harus betul-betul kompeten. Ketua terpilih harus bisa membawa kepengursan agar memiliki sikap yang loyalis terhadap organisasi," ucap Om Nawi sapaan akrabnya," Senin 28 Desember 2020.

Selain itu, lanjut dia, Apdesi Kabupaten Bandung periode 2021-2026 diharapkan mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dan lembaga lainnya.

"Jangan sampai malah jalan ditempat setelah terbentuk nanti. Apalagi jangan sampai nanti kepengurusan Apdesi selanjutnya bermasalah," kata dia.

Om Nawi pun berpesa agar Apdesi ke depan lebih pro aktif dalam mengawal jalannya roda pemerintahan Kabupaten Bandung. Sebab, dengan roda pemerintahan berjalan dengan baik, maka akan berimbas baik pula terhadap pembangunan pemerintahan desa.

"Jangan sampai seperti yang dulu. Sebelum saya menjabat, kepengurusan Apdesi tidak berjalan sama sekali. Intinya jangan berkasus. Calon-calon ketua juga jangan terlibat kasus pidana," kata dia.(Red**)