Bandung Raya
Sungguh Tega,Seumpama Kepala Desa Sunat Anggaran Hotmix Sebesar 50 juta
- Kamis, 9 Mei 2024 | 16:20 WIB
| Senin, 4 November 2024 | 18:32 WIB
Mediakasasi.com | Kab Bandung-- Calon Bupati Bandung di Pilkada 2024, Sahrul Gunawan, hadir dengan berbagai program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, terutama generasi muda. Program-programnya dirancang agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang produktif, inovatif, dan mandiri.
Sahrul memiliki visi besar untuk mendorong anak-anak muda agar terlibat aktif dalam ekosistem ekonomi kreatif.
Melalui berbagai pelatihan, Ia berharap bisa menciptakan generasi kreatif yang mampu menghasilkan konten berkualitas dari ponsel mereka sendiri.
Ia berencana menyediakan pelatihan yang akan mengarahkan anak muda menjadi konten kreator dan influencer, dengan target ambisius mencetak 1.000 influencer dari Kabupaten Bandung.
“Kita akan membuat program pelatihan agar anak muda tidak hanya sekadar konsumtif, tetapi produktif. Mereka bisa menjadi konten kreator, bahkan influencer,” ungkap Sahrul saat ditemui di salah satu acara bersama warga Kecamatan Majaualanya Senin 4 November 2024.
Ia optimis, investasi ini akan mendatangkan dampak positif bagi pemerintah daerah karena para konten kreator ini nantinya bisa menjadi agen promosi bagi potensi lokal Kabupaten Bandung.
Selain fokus pada anak muda, Sahrul juga menyoroti pentingnya pemanfaatan aset dan infrastruktur daerah untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif.
Ia mencontohkan Stadion Si Jalak Harupat yang bisa dioptimalkan untuk menggelar acara besar, seperti konser dan pertandingan olahraga.
Dengan pengelolaan yang baik, stadion ini diyakini bisa menjadi pusat kegiatan yang menggerakkan ekonomi lokal.
“Kita bisa membuat kalender acara tahunan dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Even-even ini akan membentuk ekosistem baru yang akan melibatkan banyak masyarakat, sekaligus menjadi wadah bagi anak muda untuk berkreasi,” ujar Sahrul.
Kurangi Ketergantungan pada Bank Emok
Sahrul melihat ada persoalan serius dalam ketergantungan masyarakat pada bank emok, lembaga keuangan informal yang kerap memberi pinjaman konsumtif dengan bunga tinggi.
Ia merasa prihatin melihat satu keluarga bisa memiliki utang hingga jutaan rupiah hanya untuk kebutuhan sehari-hari, yang pada akhirnya membuat ekonomi keluarga semakin terpuruk.
“Saya merasa miris melihat satu keluarga yang masing-masing memiliki utang Rp1 juta. Bagaimana mereka bisa membayarnya?” tanya Sahrul.
“Kita tidak perlu menyaingi bank emok. Yang kita perlukan adalah menciptakan potensi ekonomi bagi masyarakat agar mereka tidak lagi bergantung pada pinjaman konsumtif.”
Untuk mengatasi masalah ini, Ia mengusulkan program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang melibatkan kerjasama dengan lembaga pelatihan dan keuangan resmi.
Sahrul berharap langkah ini akan memberikan solusi bagi masyarakat untuk beralih dari pinjaman konsumtif menuju peluang ekonomi yang lebih produktif dan menguntungkan.
Sahrul juga berkomitmen untuk melestarikan budaya Sunda dengan memberikan perhatian khusus kepada para seniman lokal.
Menurutnya, seni dan budaya daerah adalah kekuatan besar yang dapat menarik wisatawan dan membangkitkan ekonomi kreatif.
Dalam rangka itu, Sahrul berencana memberikan sertifikasi dan insentif bagi para pelaku seni budaya, khususnya seni tradisional Sunda.
“Kita punya seni budaya luar biasa. Contoh, sound system sering kita datangkan dari Jawa, padahal di Banjaran banyak pengrajin. Seni budaya adalah identitas kita, dan kita harus bangga serta melestarikannya,” tegasnya.
Gerakan Kabupaten Bandung untuk Masyarakat
Di tengah masa sulit ekonomi, Sahrul ingin menanamkan prinsip "Kabupaten Bandung anu urang, ku urang, keur urang." Prinsip ini menekankan bahwa pembangunan daerah harus melibatkan semua lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah hingga masyarakat akar rumput, dalam sebuah gerakan yang masif.
Ia yakin, dengan semangat perubahan ini, Kabupaten Bandung bisa meraih kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Sahrul berharap pendekatan ini akan memotivasi semua pihak untuk bergerak bersama, dari bawah ke atas, demi masa depan yang lebih baik.
"Kita perlu contohkan clean governance. Perubahan memang tidak mudah dan instan, tetapi dengan tekad yang kuat, Insya Allah kita bisa," ujar Sahrul penuh optimisme.
Dengan ide dan program-program ini, Sahrul Gunawan berharap dapat menjadikan Kabupaten Bandung sebagai daerah yang mandiri secara ekonomi, kreatif dalam pemberdayaan, dan kokoh dalam pelestarian budaya.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda, ia ingin membangun Kabupaten Bandung yang maju dan berdaya saing. (Red)
Bagikan melalui