Hingga Juni 2023

Dinkes Cimahi Catat 22 Ibu Hamil Terinfeksi Sifilis

| Selasa, 18 Juli 2023 | 16:35 WIB

foto

Ilustrasi/Net

Mediakasasi.com, CIMAHI -- Warga Kota Cimahi dibuat geger dengan temuan puluhan kasus positif sifilis atau raja singa. Tercatat, ada 57 kasus sifilis di Kota Cimahi sepanjang 2022 hingga Juni 2023.

Menurut Pemegang Program HIV-AIDS dan IMS pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Mulyono, dari 57 kasus sifilis yang terdata, 22 di antaranya adalah ibu hamil.

"Total temuan sifilis dari tahun 2022 sampai Juni 2023 sebanyak 57 kasus. Dan 22 itu ibu hamil," ujar Mulyono, dikutip redaksi, Selasa (18/7).

Kendati demikian, Mulyono menyebut, puluhan kasus raja singa tersebut mayoritas dari warga luar Cimahi. Pasalnya, temuan Dinkes hanya ada 13 warga domisili Kota Cimahi.

Selama ini, ia menerangkan, fasilitas kesehatan di Kota Cimahi juga melayani pemeriksaan warga dari luar daerah yang berbatasan seperti Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

"Tahun 2022 itu ada 47 kasus sifilis, warga Cimahinya ada 10. Kemudian tahun 2023 sampai Juni ada 10 orang, warga Cimahinya ada 3 orang," ungkap Mulyono.

Dia mengatakan, temuan kasus sifilis di Kota Cimahi mayoritas tertular dari hubungan seks bebas tanpa pengaman.

"Kalau temuan di kita itu semuanya tertular dari hubungan seks tanpa pengaman. Tidak ada dari ibu hamil ke anaknya. Memang dari pasangan," ungkap Mulyono.

Ia mengungkapkan, warga yang ditemukan terkonfirmasi sifilis telah dinyatakan sembuh pasca melewati berbagai penanganan. Termasuk para ibu hamil yang terkonfirmasi positif sehingga tidak menular ke anak yang dikandung.

"Semuanya yang ditangani sama kita sudah sembuh. Terapinya hanya injeksi saja. Dan alhamdulillah tidak ada yang sampai menular terhadap anaknya," sebut Mulyono.

Mulyono menerangkan, raja singa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani, khususnya bagi ibu hamil karena bisa menular ke anaknya. Untuk itu, ia meminta warga khususnya ibu hamil melakukan pengecekan dini di fasilitas kesehatan terdekat.

"Kalau tidak diterapi akan menular ke bayinya bahkan bisa menyebabkan kebutaan dan kematian janin. Untuk itu kami meminta khususnya ibu hamil lakukan pemeriksaan dari mulai sifilis, HIV hingga Hep B (hepatitis)," imbuhnya. (red)